Arsitektur Berkelanjutan
Arsitektur
Berkelanjutan
Saat ini dalam dunia arsitekur dikenal adanya
arsitektur berkelanjutan , dan apakah dan bagaimanakah arsitektur berkelanjutan
tersebut, dimulai dari definisi arsitektur berkelanjutan tersebut.
Arsitektur berkelanjutan Yaitu Arsitekur memberikan kontribusi
terbesar terhadap pemanasan global (global warming).Data ASEAN Center for
Energy (ACE), 48% pemanasan glbal dihasilkan oleh bangunan.
Untuk mencapai kenyamanan thermal maupun visual dalam bangunan, kondisi lingkungan internal (temperatur, kelembaban, tingkat iluminasi) dapat diatur tanpa ataupun dengan menggunakan peralatan teknologi mekanikal elektrikal yang menggunakan energi dari sumber yang tidak dapat diperbarui.
Bangunan berkelanjutan adalah bangunan yang menggunakan metode konstruksi yang berkelanjutan dan menggunakan material/bahan bangunan yang memprioritasnkan kualitas lingkungan, vitalitsa ekonomi dan keuntungan sosial melalui perancangan bangunan, operasional bangunan, perawatan dan dekonstruksi lingkungan pada lokasi dimana dilakuakn pembangunan (lingkungan binaan).
Seperti juga pembangunan berkelanjutan yang melihat konsep berkelanjutan dari 3 aspek utama yaitu (1) kemajuan sosial, (2) pertumbuhan ekonomi dan (3) keseimbangan ekologi, maka arsitektur berkelanjutan pun tidak dapat lepas dari aspek-aspek tersebut.
1. Efisiensi penggunaan energi
Memanfaatkan sinar matahari
Memanfaatkan penghawaan alami
Memanfaatkan air hujan
Konsep efisiensi penggunaan energi seperti pencahayaan
2. Efisiensi penggunaan lahan
Menggunakan lahan dengan efisien
Potensi hijau tumbuhan dalam lahan
Menghargai kehadiran tanaman yang ada di lahan
Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman
Dalam perencanaan desain, pertimbangkan berbagai hal
Untuk mencapai kenyamanan thermal maupun visual dalam bangunan, kondisi lingkungan internal (temperatur, kelembaban, tingkat iluminasi) dapat diatur tanpa ataupun dengan menggunakan peralatan teknologi mekanikal elektrikal yang menggunakan energi dari sumber yang tidak dapat diperbarui.
Bangunan berkelanjutan adalah bangunan yang menggunakan metode konstruksi yang berkelanjutan dan menggunakan material/bahan bangunan yang memprioritasnkan kualitas lingkungan, vitalitsa ekonomi dan keuntungan sosial melalui perancangan bangunan, operasional bangunan, perawatan dan dekonstruksi lingkungan pada lokasi dimana dilakuakn pembangunan (lingkungan binaan).
Seperti juga pembangunan berkelanjutan yang melihat konsep berkelanjutan dari 3 aspek utama yaitu (1) kemajuan sosial, (2) pertumbuhan ekonomi dan (3) keseimbangan ekologi, maka arsitektur berkelanjutan pun tidak dapat lepas dari aspek-aspek tersebut.
1. Efisiensi penggunaan energi
Memanfaatkan sinar matahari
Memanfaatkan penghawaan alami
Memanfaatkan air hujan
Konsep efisiensi penggunaan energi seperti pencahayaan
2. Efisiensi penggunaan lahan
Menggunakan lahan dengan efisien
Potensi hijau tumbuhan dalam lahan
Menghargai kehadiran tanaman yang ada di lahan
Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman
Dalam perencanaan desain, pertimbangkan berbagai hal
3. Efisiensi penggunaan material
Memanfaatkan material sisa untuk digunakan dalam pembangunan
Memanfaatkan material bekas bangunan atau komponen lama yang masih bisa digunakan
Menggunakan material yang masih berlimpah
Penggunaan teknologi dan material terbarukan
Memanfaatkan potensi terbarukan seperti energi angin, cahaya matahari dan ir
Memanfaatkan material baru melalui penemuan baru yang secara global
4. Manajemen limbah
Membuat sistem dekomposisi limbah organik
Membuat sistem pengolahan limbah domestik
Penyumbang kerusakan lingkungan alam terbesar adalah sektor konstruksi yang secara Global mengonsumsi 50% sumber daya alam,40% energi dan 16% air. Konstruksi juga Menyumbangkan emisi CO2 terbanyak yaitu45% (Akmal, 2007).
Contoh Bangunan Arsitektur berkelanjutan
Sharon’s House
Sharon’s House merupakan salah satu bangunan rumah tinggal yang teretak di
daerah Bantul, Yogyakarta. Berdasarkan penilaian dari SCAT bangunan ini masuk
kedalam kategori bangunan berkelanjutan.
• Dintinjau dari nilai sosial, bangunan ini telah memenuhi standar
kenyamanan dari penghuni, penggunaan pencahayaan alami secara optimal,
ventilasi yang baik serta memenuhi kenyamanan termal. Bangunan ini jauh dari
kebisingan serta lokasi bangunan yang mudah diakses angkutan umum.
• Ditinjau dari nilai ekonomi, nilai keberlanjutan bangunan ini bisa
dilihat dengan pemanfaatan material bangunannya yaitu dengan memanfaatkan
material yang serba lokal. Misalnya pemakaian kayu kelapa untuk strukturnya,
tegel lantai dan penggunaan genteng lokal.
• Ditinjau dari nilai lingkungan, lahan yang digunakan dalam pembuatan
rumah ini merupakan rumah lama yang kondisinya sudah tidak layak. Namun
beberapa dinding masih tetap dipergunakan kembali. Adanya kondisi ruang luar
yang tetap alami, pohon-pohon yang ada tetap dibiarkan tumbuh dan sekaligus
sebagai filter cahaya.
Penilaian Sharon’s House sesuai dengan SCAT (Sustainable Construction
Assessment Tools) berdasarkan kriteria social, ekonomi dan lingukungan.
Berdasarkan tiga kriteria tersebut Sharon’s House termasuk kedalam bangunan
berkelanjutan. Dengan nilai dari masing-masing kriteria antara lain : kriteria
sosial 4.0, kriteria ekonomi 4.4, dan nilai lingkungan dengan jumlah 3.5. Nilai
secara keseluruhan adalah 3.9, dan bangunan ini dikategorikan sebagai bangunan
yang telah memenuhi standar pembangunan berkelanjutan.
Bangunan
Ramah Lingkungan
Konsep bangunan ramah lingkungan atau green
building concept adalah terciptanya konstruksi dari tahap perencanaan,
pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang ramah lingkungan, efisien
dalam pemakaian energi dan sumber daya, serta berbiaya rendah, dan
memperhatikan kesehatan, kenyamanan penghuninya yang semuanya berpegang kepada
kaidah bersinambungan.Bangunan hijau juga harus dimulai dengan penggunaan lahan
yang sesuai dengan tata ruang kota dan merupakan daerah peruntukan. Selain itu
Green Building juga memperhatikan sampai taraf pengoperasian hingga dalam operasional
pemeliharaannya. Manfaat Pembangunan Green Building meliputi manfaat
lingkungan, manfaat ekonomi, manfaat sosial. Setiap kawasan memiliki peraturan
mendirikan bangunan yang harus dipatuhi seperti Koefisien Dasar Bangunan (KDB),
Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Garis Sepadan Bangunan (GSB), dan Ruang
Terbuka Hijau (RTH).
Material
bangunan ramah lingkungan
Berkat perkembangan teknologi, kini
banyak material bangunan ramah lingkungan yang dapat digunakan. Salah satu
caranya dengan menghemat penggunaan kayu, yang berarti meminimalkan penebangan
pohon dan menyelamatkan hutan sebagai bagian penting untuk kehidupan di bumi.
Beberapa bahan bangunan ramah lingkungan
adalah baja ringan yang digunakan untuk atap, alumunium / PVC atau UPVC untuk
kusen pintu dan jendela, menggunakan pintu PVC yang berasal dari plastik,
gypsum sebagai pengganti triplek untuk plafon, sebagai alternatif penggunaan
kayu, dapat menggunakan kayu daur ulang atau kayu plastik yang juga merupakan
hasil proses daur ulang.
Hal positif lain dari menggunakan
bahan-bahan tersebut dapat menghemat proses pengerjaan dan karena buatan pabrik,
biasanya lebih terjaga kualitasnya.
Contoh Bangunan ramah lingkungan
Rumah Bambu, Vietnam
Dalam serangkaian proyek pengembangan
masyarakat, firma arsitektur Vietnam, 1+1>2 International Architecture JSC
membangun sebuah rumah pembibitan berbahan dasar botol dan bambu.
Mereka bekerjasama dengan pusat
penelitian pengembangan kesehatan masyarakat bernama COHED. Rumah pembibitan
berbahan botol dan bambu ini dibangun di sebuah pedesaan yang masyarakatnya
terkena HIV/AIDS.
Setidaknya ada tiga tujuan dari
pembangunan rumah pembibitan ini. Pertama, untuk meningkatkan kualitas
agrikultur desa setempat.
Kemudian untuk memperkuat hubungan antar
masyarakat dan terakhir untuk membantu masyarakat dengan kondisi sosial yang
tereintegrasi.
Lokasi pembangunan rumah ini ada di
sebelah tanggul laut di wilayah Distrik Do Son, Hai Phong, Vietnam. Tiap
tahunnya ada sekitar 12 topan terjadi di lokasi tersebut.
Hal ini kemudian memberikan tantangan
tersendiri bagi para arsitek ketika membangun.
Para arsitek kemudian sadar bahwa tempat
tinggal di lokasi itu harus dibuat untuk tanggap bencana alam dan mampu
melindungi bibit tanaman.
Strategi yang mereka gunakan adalah
membuat struktur di kaki tanggul, tempat yang terlindung dari angin kencang.
Agar lebih kuat lagi, para arsitek
menempatkan pipa pondasi beton di dalam tanah dan meningkatkan kekuatan sistem
bingkai yang berkelanjutan.
Rumah pembibitan ini memiliki konsep
estetika yang menampilkan prinsip-prinsip layar kapal, dan memunculkan aksen
menarik antar bidangnya.
Kurva gabungan dari botol plastik
terlihat berkilau layaknya furnitur bergerak dengan daya tarik visual yang kuat.
Dengan luas hanya 16 meter persegi dan
didominasi bambu serta beratapkan 3000 botol plastik, rumah pembibitan ini
menyediakan sekiat 10.000 bibit tomat per musim.
Fungsi lain rumah ini adalah sebagai
tempat kegiatan anak-anak setelah sekolah.
Petani juga menggunakan rumah pembibitan
untuk beristirihat dan bersantai setelah bekerja. Hingga kini, proyek
pembanguan rumah pembibitan ini masih berlangsung sebagai sebuah penelitan yang
disosialisasikan untuk terus melayani masyarakat.
Kota Berwawasan Lingkungan
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan
berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam
pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup.
Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan
sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan
hidup.
Implementasi pembangunan berwawasan lingkungan adalah dengan reboisasi,
menanam seribu pohon dan gerakan bersih lingkungan tampaknya mengalami kendala
yang berarti. Artinya, tidak seimbangnya antara yang ditanam dan yang
dieksploitasi menjadi salah satu penyebabnya. Peraturan perudang-udangan pun
tidak mampu mencegah kerusakan lingkungan ini.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan
atau pembangunan berkelanjutan memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu adanya saling
keterkaitan beberapa sektor, antara lain lingkungan dan masyarakat serta
kemanfaatan dan pembangunan. Pembangunan akan selalu berkaitan dan saling
berinteraksi dengan lingkungan hidup. Interaksi tersebut dapat bersifat positif
atau negatif. Pengetahuan dan informasi tentang berbagai interaksi tersebut
sangat diperlukan dalam pembangunan berwawasan lingkungan.
Contoh kota berwawasan lingkungan
pembangunan
berwasawasan lingkungan telah menjadi concern Pemerintah Kota Tangerang sebagaimana
tecermin dalam Misi Kota Tangerang yakni Mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan yang bersih, sehat dan nyaman.
Berbagai kebijakan dan program pemerintah telah disusun untuk menciptakan Kota Tangerang yang nyaman dan layak huni bagi warganya.
Pembangunan yang ramah lingkungan tentunya memerlukan keterlibatan semua pihak. Tidak hanya pemerintah yang harus aktif mensosilaisaikan atau memprogranmkan kebijakan pembangunan yang ramah lingkungan tapi juga masyarakt harus ada partisipasi dari masyarakat.
Oleh karenanya, Pemerintah Kota Tangerang terus mengajak masyarakatnya untuk terus terlibat aktif dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan, seperti melalui Program Bank Sampah, Car Free Day maupun program Tangerang Berkebun.
Kesadaran dan kepedulian dalam menjaga dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat harus terus dilakukan secara berkesinambungan oleh seluruh komponen masyarakat Kota Tangerang. Hal ini bisa dimulai dari hal terkecil seperti membuang sampah pada tempatnya, atau dengan menerapkan pola 3 R (Reduce, Reuse, dan Recycle).
Dengan pola tersebut setiap warga di Kota Tangerang diminta untuk mengelola sampah di tempat masing-masing sehingga sampah tak terpakai tidak mengotori lingkungan dan bahkan menjadi hal yang produktif.
Membangun Kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungantentunya harus dimulai sedini mungkin. Oleh karenanya pemerintah Kota Tangerang juga melibatkan pihak sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Pemerintah Kota Tangerang mengembangkan sekolah Adiwiyata yaitu sekolah berbasis lingkungan.
Kedepan Kota Tangerang akan menjadi sebuah Kota Metropolitan yang tidak hanya nyaman untuk warganya.
Didukung dengan heterogenitas warganya Kota Tangerang akan menjelma menjadi sebuah Kota Megapolitan yang ramah lingkungan terintegrasi dengan jaringan trasportasi dan teknologi infromasi kelas dunia. Bersama Wujudkan Kota Tangerang yang bersih, Indah dan Nyaman.(Adv)
Berbagai kebijakan dan program pemerintah telah disusun untuk menciptakan Kota Tangerang yang nyaman dan layak huni bagi warganya.
Pembangunan yang ramah lingkungan tentunya memerlukan keterlibatan semua pihak. Tidak hanya pemerintah yang harus aktif mensosilaisaikan atau memprogranmkan kebijakan pembangunan yang ramah lingkungan tapi juga masyarakt harus ada partisipasi dari masyarakat.
Oleh karenanya, Pemerintah Kota Tangerang terus mengajak masyarakatnya untuk terus terlibat aktif dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan, seperti melalui Program Bank Sampah, Car Free Day maupun program Tangerang Berkebun.
Kesadaran dan kepedulian dalam menjaga dan menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat harus terus dilakukan secara berkesinambungan oleh seluruh komponen masyarakat Kota Tangerang. Hal ini bisa dimulai dari hal terkecil seperti membuang sampah pada tempatnya, atau dengan menerapkan pola 3 R (Reduce, Reuse, dan Recycle).
Dengan pola tersebut setiap warga di Kota Tangerang diminta untuk mengelola sampah di tempat masing-masing sehingga sampah tak terpakai tidak mengotori lingkungan dan bahkan menjadi hal yang produktif.
Membangun Kesadaran masyarakat akan kelestarian lingkungantentunya harus dimulai sedini mungkin. Oleh karenanya pemerintah Kota Tangerang juga melibatkan pihak sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak sampai Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Pemerintah Kota Tangerang mengembangkan sekolah Adiwiyata yaitu sekolah berbasis lingkungan.
Kedepan Kota Tangerang akan menjadi sebuah Kota Metropolitan yang tidak hanya nyaman untuk warganya.
Didukung dengan heterogenitas warganya Kota Tangerang akan menjelma menjadi sebuah Kota Megapolitan yang ramah lingkungan terintegrasi dengan jaringan trasportasi dan teknologi infromasi kelas dunia. Bersama Wujudkan Kota Tangerang yang bersih, Indah dan Nyaman.(Adv)
Komentar
Posting Komentar