KONTRUKSI SEBAGAI PENYUMBANG KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENGERTIAN KONSTRUKSI BANGUNAN
KONSTRUKSI membangun
BANGUNAN suatu benda yang dibangun atau
didirikan untuk kepentingan manusia dengan tujuan,
biaya dan waktu tertentu
Konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangun(an) yang terdiri dari bagian-bagian struktur.Misal, Konstruksi Struktur Bangunan adalah bentuk/bangun secara keseluruhan dari struktur bangunan. contoh lain: Konstruksi Jalan Raya, Konstruksi Jembatan, Konstruksi Kapal, dan lain lain.

Macam –Macam Bangunan Kontruksi
1. Bangunan teknik sipil kering, yang meliputi anatar lain :rumah-rumah, gedung-gedung, pabrik, tugu-peringatan, geraja, mesjid, jalan raya, bangunan "assainering" landasan kapal terbang dan sebagainya.
2. Bangunan teknik sipil basah, yang meliputi natar lain : bendungan-bendungan, bangunan irigasi, saluran air, dermaga pelabuhan, menara air, turap-turap, jembatan dan sebagainya.masih banyak bangunan teknik sipil yang belum termasuk di atas.bangunan gedung termasuk bangunan teknik sipil kering. jenis bahan yang banyak digunakan berupa : kayu, bata, batu beton, dan baja. tetapi akhir-akhir ini banyak bangunan yang dibuat dari bahan logam bukan baja seperti aluminium dan lain-lainnya.

Kerusakan Alam Akibat Pembangunan Kontruksi
a.Konstruksi dan bangunan
Penebangan pohon tentu untuk mencari kayu
Berkurangnya lahan terbuka hijau
Proses pembangunan yang dilakukan secara terus-menerus
dapat mengancam lahan terbuka khususnya di daerah perkotaan

b.Pemanasan global
Ancaman pemanasan global melibatkan banyak faktor yang
saling berhubungan. Demikian juga dengan perkembangan proyek konstruksi.

STUDI KASUS
CONTOH 1
Perubahan Lingkungan terhadap aktivitas kontruksi (Studi kasus Kawasan Kapuk, Jakarta Utara)
Hutan AngkeKapuk yang sejak 10 Juni 1977 ditetapkan Menteri Pertanian sebagai hutan lindung dansisanya untuk hutan wisata dan pembibitan. Namun sesuai Persetujuan perubahanfungsi tertulis dalam SK Dirjen Kehutanan 31 Juli 1982, kawasan hutan mangrove diubahmenjadi permukiman, kondominium, pusat bisnis, rekreasi, dan lapangan golf dan fungsiperkotaan lainnya.
Komponen lingkungan yang dapat mengalami degradasi
adalah :
a). lingkungan Fisik
Konversi lahan hutan mangrove kapuk menjadi areal pemukiman memberikan dampak secara langsung terhadap perubahan lingkungan fisik. Beberapa dampak yang dapatdilihat yaitu :
- Perubahan siklus hidrologi
- Abrasi Pantai
- Perubahan topografi
b). Lingkungan Biologi
Komponen lingkungan biologis yang terpengaruh dari pengembangan konstruks adalah:
- Menurunnya keanekaragaman biota sungai, muara dan laut
- Ketidakseimbangan ekosistem
-Flora dan Fauna
c).Lingkungan Kimiawi
Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kadarlogam Hg, Cd, Pb, dan Ni dalam air estuaria muara Angke teluk Jakarta Meningkatterus. Meningkatnya konsentrasi logam berat akibat aktivitas pembuangan limbahindustry. Limbah tersebut akan merusak ekosistem biota perairan dan juga kesehatan pada penduduk setempat.
d).lingkungan social, ekonomi dan budaya
Perubahan lingkungan social, ekonomi dan budaya dapat terlihat jelas,terutama dari segi pendapatan, ada indikasi yang kaya semakin kayadan miskin semakin melarat. Semakin terlihat kesenjangan social terutama padakalangan yang berduit dengan rumah yang mewah dikawasan PIK (Pondok IndahKapuk).

Kesimpulannya
Kegiatan konstruksi pengembangan kawasan Kapuk, Jakarta Utara tidak layak darisegi lingkungan, karena dampak akibat kerusakan lingkungan yang ditimbulkan lebihbesar. Seperti banjir yang terjadi setiap tahun akibat kurangnya daerah resapan airoleh perubahan daerah resapan air menjadi bangunan kedap air. Kerugian akibatbanjir di Jakarta jika dinominalkan sampai triliunan rupiah setiap tahun belum lagidengan aspek kesehatan masyarakat yang mengalami dampak limbah padat maupuncair. Berdasarkan konsep pembangunan yang terdiri tiga pilar yaitu social, ekonomidan ekologi, namun kebanyakan pembangunan mengabaikan aspek ekologi ataulingkungan.

CONTOH 2
Kerusakan Lingkungan Akibat Reklamasi Pantai Demi Pembangunan Industri Pariwisata
Pada hakikatnya pembangunan bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan menciptakan keaneka-ragaman kegiatan perekonomian, seperti adanya pembangunan sektor pertambangan, pertanian, perindustria, peternakan, jasa-jasa dan pariwisata serta banyak sektor lainnya. Pariwisata memberikan keuntungan dan kerugian, sebagai berikut:

1.Air
air mendapatkan polusi dari pembuangan limbah cair (detergen pencucian linen hotel) dan limbah padat(sisa makanan tamu).
2. Pegunungan dan area liar
aktivitas di pegunungan berpotensi merusak gunung dan area liarnya. Pembukaan jalur pendakian, pendirian hotel di kaki bukit, pembangunan gondola (cable car), dan pembangunan fasilitas lainnya merupakan beberapa contoh pembangunan yang berpotensi merusak gunung dan area liar.
3. Pantai dan pulau
Pembangunan fasilitas wisata di pantai dan pulau, pendirian prasarana (jalan, listrik, air), pembangunan infrastruktur (bandara, pelabuhan) mempengaruhi kapasitas pantai dan pulau. Lingkungan tepian pantai rusak (contoh pembabatan hutan bakau untuk pendirian akomodasi tepi pantai),kerusakan karang laut, hilangnya peruntukan lahan pantai tradisional dan erosi pantai menjadi beberapa akibat pembangunan pariwisata

CONTOH 3
Reklamasi Pantai dan Pariwisata Kaitannya dengan pariwisata, ada beberapa kasus reklamasi akibat pembanguanan pariwisata yang menyebabkan lingkungan sekitar rusak seperti trjadinya abrasi pantai, kehancuran terumbu karang tempat ikan hias, hilangnya pekerjaan nelayan, tercabutnya tradisi lokal, dan masalah sosial lainnya. Kasus-kasus tersebut antara lain:

1.Reklamasi Pantai Donggala
Reklamasi pantai yang dilakukan sebagai aktifitas proyek jalan lingkar kota Donggala,Saat ini telah menyebabkan pohon-pohon mangrove yang tumbuh di kawasan ini menjadi rusak, batu-batu karang yang biasanya terlihat di pinggir pantai pun sudah tidak tampak lagi, yang terlihat hanyalah tumpukan tanah kapur hasil reklamasi,yang sebahagiannya telah diratakan.




2. Reklamasi Pantai Kota Manado
Kota Manado menjadi lebih condong ke arah pantai/laut sebingga Kawasan Boulevard lebih terbuka dan menjadi salah satu bagian depan kota yang berorientasi ke laut. Hal ini menyebabkan aktivitas masyarakat banyak terserap pada kawasan tersebut, baik untuk menikmati keindahan pantai ataupun dimanfaatkan oleh sektor informal untuk mencari nafkah. Kondisi seperti yang disebutkan di atas membawa pengaruh terhadap keberadaan ruang publik di Kawasan Boulevard. Pengembangan wilayah reklamasi di sekitar kawasan tersebut memperlihatkan gejala mulai hilangnya ruang publik yang ada. Akses masyarakat terhadap view pantai dan pesisirnya mulai berkurang seiring dengan semakin berkembangnya pembangunan di wilayah tersebut.



3.Reklamasi Pantai Jerman, Kuta-Bali
Lokasi pantai ini di sebelah utara Bandara Ngurah Rai menuju ke pusat pariwisata Kuta. Disebut pantai Jerman karena dulunya ada perumahan orang-orang Jerman. Tapi, perumahan tersebut kini tak ada lagi. Mereka terdesak abrasi, garis pantai pun makin mendekat ke daratan. Padahal, menurut cerita warga, dulu garis pantai berjarak lebih dari 500 meter dari pantai saat ini.abrasi di Pantai Jerman makin parah setelah ada reklamasi untuk pembangunan Bandara Ngurah Rai BaliLandasan pacu bandara terbesar di Bali ini memang hasil reklamasi pada 1963-1969. Reklamasi sepanjang 1,5 km dilakukan untuk memperpanjang landasan pacu seiring tujuan menjadikannya sebagai bandara internasional. Tapi, reklamasi di Bandara Ngurah Rai dalam batas tertentu bisa dimaklumi. Ada tujuan lebih besar, penyediaan transportasi publik.




4. Reklamasi Jakarta
Provinsi Jakarta, khususnya di Jakarta Utara direncanakan pengembangan reklamasi Pantura Jakarta. Proyek itu dimaksudkan selain untuk memperbaiki kualitas lingkungan juga untuk pusat niaga dan jasa skala internasional, perumahan, dan pariwisata.Namun, harus disadari pula bahwa reklamasi pantura Jakarta bukan hanya sekadar mengeruk, kemudian memunculkan daratan baru atau untuk kepentingan komersial semata. Lebih dari itu,yang harus dipikirkan bagaimana dampak ekologis kawasan pantai dengan reklamasi tersebut. Contoh saja ketika Pantai Indah Kapuk dibangun, yang terjadi kemudian adalah akses jalan tol ke bandara tergenang air sehingga banjir. Lalu, saat PT Mandara Permai membangun Perumahan Pantai Mutiara di Muara Karang, PLTU Muara Karang pun terganggu. Padahal, pasokan listrik untuk Jakarta dan sekitarnya berasal dari PLTU Muara Karang, Jakarta Utara, Hamisi (2010)



Solusi
Konstruksi Berkelanjutan
Konstruksi berkelanjutan merupakan proses konstruksi yang menggunakan metode atau konsep, bahan bangunan yang tepat, efisien dan ramah lingkungan di bidang konstruksi. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai respon dalam penanganan pemanasan global. Dukungan diperlukan di bidang konstruksi adalah penerapan teknologi. Setiap proyek konstruksi membutuhkan berbagai sumberdaya proyek yang tidak dapat ditinggalkan, diantaranya adalah: bahan bangunan, metoda, alat, pekerja, uang. Kelima sumberdaya proyek yang tidak secara langsung mempengaruhi dalam implementasi proyek pembangunan berkelanjutan adalah uang, sedangkan empat lainnya berpengaruh langsung.
Dalam merencanakan dan merealisasikan pembangunan berkelanjutan diperlukan
totalitas dari tim proyek dengan cara:

(a) memperbaiki sistem perpindahan dan penyimpanan material serta mengurangi sisa
material konstruksi;
(b) mendaur ulang material seperti top soil, aspal, beton untuk bangunan baru;
(c) menyiapkan persyaratan tata cara instalasi produk dan material untuk mengantisipasi terjadinya permasalahan kualitas udara;
(d) memberikan pelatihan yang intensif kepada subkontraktor tentang manajemen sisa
konstruksi;
(e) memperhatikan tingkat kelembaban pada berbagai aspek pada saat tahap konstruksi
(f) memperhatikan kekerasan tanah pada lokasi pekerjaan untuk menjamin tidak
terjadinya erosi dan sedimentasi;

(g) meminimalkan pengaruh tahap konstruksi, seperti pemadatan

Komentar

  1. Tulisan ini sangat bermanfaat menambah wawasan saya, terimakasih dan terus menulis kaka....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOREA SELATAN